Aku bukan puisi,
yang hidup dari sejumlah kata dan rima,
seuntai makna juga pesan rahasia.
Aku bukan puisi,
yang tumbuh dari imajinasi dan coretan pena,
lalu mati di taplak meja.
Aku adalah manusia,
bisa berkata-kata dan punya jiwa,
berjalan benar, merangkak pun bisa,
mataku berbinar, dendamku tak bersisa.
Aku adalah manusia,
tak tahan rangkaian puisi sampah,
indah dalam kata-kata,
sayang disayang buruk lakunya.
Aku adalah manusia,
tak mau mati dengan puisi,
ditiup indah di telinga,
namun bau dalam dunia.
Aku adalah manusia,
Tak sudi berbaju puisi berjala-jala,
namun tak puitis tindak tanduknya.
Aku adalah manusia,
bukan puisi indah tanpa makna,
seperti mahluk beragama,
namun tak segaris lurus dengan kata dan karya.
Aku adalah manusia,
manusia dengan makna,
bermakna juga beragama.
26 September 2011