Perahu merah putih,
tegak tiang layarmu memacu laju,
songsong angin darat menju asa baru,
lajulah laju membelah ombak memecah buih,
songsong angin laut dengan wajah berkapur putih,
laju lebih laju perahu merah putih.
Anak anak perahu gantung menggantung,
tiang-tiang layar tusuk menusuk,
tali temali ikat mengikat,
tak lagi mampu bergerak,
tak mau lagi maju,
jangan sampai berlaku,
jangan sampai kawanku.
Perahu merah putih terus melaju,
usah kecut pada pelacur-pelacur berbibir biru,
sebab birunya tak sebiru benderamu.
Usah kecut pada pengacara berhati batu,
tulang pipi dan lidahnya yang setajam sembilu,
sebab hatinya tak sebiru benderamu.
Usah kecut pada pengkotbah yang menjanjikan surga biru,
sebab janjinya adalah janji keliru.
Kepalang tanggung tinggalkan dermaga,
kepalang tanggung simpan jangkar di geladak,
kepalang basah buritan mencium air laut,
kepalang sudah kemudi diarahkan nahkoda,
maju terus maju,
jangan malu,
jangan ragu,
Laju!
Perahu merah putih berbendera biru,
laju-laju menuju tempat berlabuh!
17 Februari 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar